Selasa, 19 April 2016

Buat Kamu Yang Baru Meniti Karir (Edisi Mengatur Keuangan)

Buat Kamu Yang Baru Meniti Karir (Edisi Mengatur Keuangan)

Hi Readers...
Postingan lalu kita membahas tentang lowongan kerja, kali ini kita akan membahas hal-hal yang perlu dipikirkan buat kamu yang baru meniti karir.
Yuk simak...

1. Utamakan Kebutuhan Primer dari pada Kebutuhan Tersier

Cie Gajian... Cie Gaji Pertama..

Mendapatkan gaji pertama pasti senang ya?
Eits, tapi tunggu dulu...
Alokasikan uangmu untuk kebutuhan primer dulu ya..
Mulailah belajar mengatur keuangan. Bila perlu catat kebutuhan primer apa saja yang benar-benar mendesak.
Kalau ada lebihan uang, jangan lupa untuk shodaqoh atau syukuran dengan uang gaji pertamamu...
Kalau gaji pertamamu belum ada lebihannya, bisa next gajian kok...
Yang penting niatkan untuk berbagi juga pada sesama..

Eits, buat readers yang memiliki teman baru gajian, jangan pernah bilang minta traktir ya! Karena kita tak pernah tahu kemampuan keuangan teman kita dengan kebutuhannya yang sebenarnya, jangan sampai kita yang menjadi temannya justru memberikan efek gaya hidup yang tidak baik menghambur-hamburkan uang.
Justru kita yang harusnya berkaca, kalau kita sudah mapan, ada baiknya kita yang berbagi dan terbuka memberi bantuan pada teman kita ya..

2. Bang.. Bing.. Bung... Yok Kita Nabung!

Sudah gajian, jangan lupa sisihkan uangmu untuk menabung ya.
Kita tak pernah tahu akan ada kebutuhan mendesak apa untuk hari esok.
Oleh karena itu, persiapkan dirimu untuk menghadapi hal tersebut dengan cara menabung.
Meski hanya sedikit yang kamu tabungkan, namun jika dilakukan secara rutin, lama-lama akan menjadi bukit.

3. Simpan Penghasilanmu di Tempat Aman dan Terpercaya

Jika uang yang kamu kumpulkan lumayan banyak, percayakanlah pada bank. Tapi kita juga harus selektif ya, carilah bank yang sudah jelas terbukti amanah dalam menyimpan uang nasabahnya.
Niatkan menabung di bank untuk menyimpannya saja, bukan tujuan mendapatkan bunga. Hati-hati jangan sampai kita terlena, lalai hingga terjerat pada riba yang dosanya besar.
Bila perlu, kalau ada program bank syariah, kita bisa menyimpannya di sana.

4. Mulailah Memiliki Aset untuk Hari Esok

Roda perekonomian terus saja berputar. Harga-harga barang pokok seperti sembako ataupun hingga kebutuhan hidup lainnya bisa jadi semakin bertambahnya waktu semakin mahal. Apa yang bisa kita lakukan dengan adanya hal tersebut atau inflasi di masa yang akan datang?
Mulailah memikirkan memiliki aset yang dapat menjanjikan untuk masa depan.
Contohnya yaitu seperti tanah, sawah, kebun, empang ataupun logam mulia.

Tiap bertambahnya waktu, maka harga tanah akan semakin naik pula. Jika suatu waktu ada kebutuhan yang terdesak, tanah bisa di jual dengan harga ang kekinian. Atau jika tidak ingin di jual, tanah juga dapat menjadi ladang penghasilan.
Jika tanah digarap menjadi kebun, maka hasil kebun dapat dijual dan kita mendapatkan penghasilan dari sana.
Eits, tapi jangan lupa ya untuk membayar zakat asetmu jika sudah masuk aset yang dikenakan zakat.

Warning!
Membicarakan aset, jangan sampai terjerat riba pula ya!
Jangan sampai tergiur dengan iming-iming asuransi. Karena berdasarkan beberapa pengalaman orang yang tentunya sudah banyak makan asam garam kehidupan, hehe.. rata-rata asuransi pada kenyataannya tidak se-menggiurkan iming-imingnga.
Makannya, niat awalnya dulu apa mau ikut asuransi itu? Pengen dapet untung malah buntung.
Yuk ah, kita bareng-bareng belajar lagi, yang dikatakan riba itu bagaimana, terus sengsaranya gimana aja riba itu.

5. Tetaplah Menjadi Diri Sendiri

Buat kamu yang sudah bekerja dan dapat menghasilkan uang yang lumayan banyak, jangan pernah berubah ya.
Tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Terkadang ketika kita sudah merasa mapan, gaya hidup kita akan berubah menjadi lebih tinggi.
Gengsi yang menjadi penyebab utamanya.
Tetangga punya ini itu, ikutan panas ingin punya ini itu juga, akhirnya hawa nafsu dituruti, dan gaya hidup menjadi boros.
Janganlah merasa ingin dipandang kaya, ingin dihormati karena kekayaan hartanya, namun jadilah sosok yang tetap bersahaja dan kaya "hatinya".
Karena kekayaan harta tidak akan dibawa mati, namun kekayaan hati yaitu kebaikan pada sesama seperti amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat dapat mengalir terus pahalanya meski kita telah tiada.

Apalagi ya readers? Sepertinya hal-hal yang penting sudah saya sampaikan pada edisi mengatur keuangan. Sampai jumpa pada edisi berikutnya readers...

#ForReaders

Tidak ada komentar:

Posting Komentar