Mashodir Tarbawi
A.
Pengertian
Kata
“Mashodir” berasal dari kata Bahasa
Arab yaitu “Masda” yang artinya
sumber-sumber. Sedangkan kata “Tarbawi”
yaitu berasal dari kata “Tarbiyah”
yang artinya pendidikan. Jika kedua kata tersebut disatukan, yaitu “Mashodir Tarbawi” akan memiliki arti
“Sumber-Sumber Pendidikan”.
Pendidikan
menurut Ki Hajar Dewantara adalah
“Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budipekerti (karakter,
kekuatan, batin), pikiran, dan jasmani anak-anak selaras dengan alam, dan
masyarakatnya. [1]
Banyak sekali yang berkenaan dengan sumber-sumber pendidikan, diantaranya ilmu,
pengalaman, dan lingkungan yang kemudian akan dijelaskan pada point
selanjutnya.
B.
Makna
Tarbawi
Kata
Tarbawi dalam konteks “Mashodir Tarbawi” diartikan
sebagai “pendidikan”. Namun lebih
dari itu, Tarbawi dapat juga diartikan dalam empat macam pengertian, yaitu
sebagai berikut:
1.
Tazkia
Tazkia
berasal dari kata zakat, sehingga dapat diartikan membersihkan diri atau
mengeluarkan sesuatu yang tidak baik. Sehingga dapat disimpulkan Tazkia adalah
usaha untuk membersihkan diri.
2.
Ta’lim
Ta’lim
berasal dari bahasa Arab dan biasa digunakan dalam istilah “Majelis Ta’lim”. Perkumpulan majelis ta’lim biasanya terdapat
proses seseorang yang tadinya belum tahu mengenai suatu hal menjadi tahu.
Sehingga ta’lim adalah usaha untuk menjadikan seseorang tidak tahu menjadi
tahu.
3.
Tarbiyah
Kata
“Tarbiyah” berasal dari kata “Rabba” yang artinya menumbuhkan, atau
sesuatu dari kecil menjadi tumbuh besar. Seperti tumbuhan, yang tumbuh dari biji menjadi pohon
besar juga bisa disenut tarbiyah. Berbeda pada manusia, yaitu tidak sekedar
tumbuh, namun tumbuh dewasa sesuai dengan tujuan mendidik. Sehingga Tarbiyah
adalah usaha orang yang tidak dewasa menjadi tumbuh dewasa.
4.
Ta’dib
Istilah
Ta’dib diperkenalkan oleh “Najib AlAtas”,
beliau berpandangan bahwa istilah “tumbuh” yang digunakan untuk tumbuhan dan
hewan berbeda dengan manusia. Oleh karena itu dipakailah istilah ta’dib yang
maksudnya untuk memberadabkan manusia. Sehingga ta’dib adalah usaha untuk
menempatkan manusia pada posisinya.
C.
Sumber-Sumber
Pendidikan
1.
Al-Qur’an
Sumber
pendidikan yang paling utama adalah Al-Qur’an, di dalamnya terkandung pedoman
hidup bagi seluruh umat manusia. Kemudian di dalamnyapun terdapat berbagai
hikmah untuk dipelajari dan menjadi sumber pendidikan, salah satunya adalah
yang tercantum dalam Q.S. Al-Luqman ayat 13:
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kedzaliman yang besar".
2.
Ilmu
Ilmu
adalah salah satu sumber pendidikan. Ilmu dapat dikatakan juga sebagai objek
yang dikaji dalam pendidikan, dan subjeknya adalah pengajar serta peserta
didik. Ketika seseorang semakin banyak menimba ilmu, tentunya ia akan memiliki
wawasan yang luas. Hal tersebut dapat membentuk karakter manusia yang dewasa.
Sehingga dapat dikatakan juga, semakin seseorang berilmu, maka ia semakin berpikir
dewasa sehingga dalam melakukan sesuatu sesuai dengan posisinya berada.
3.
Pengalaman
Selain
ilmu, pengalaman yang pernah dilakukan oleh seseorang dapat menjadi sebuah
pelajaran. Apabila pengalaman yang pernah dialaminya kurang baik atau mengalami
kegagalan, maka seseorang akan mencari faktor kegagalan tersebut agar tidak
terjadi kegagalan lagi di kemudian hari. Sebaliknya, apabila pengalaman yang ia
lakukan dapat membuahkan hasil yang baik, maka ia akan mengingat kembali faktor
pendukung keberhasilannya agar dikemudian hari mendapatkan hasil yang serupa,
bahkan lebih baik lagi. Berdasarkan kejadian atau pengalaman yang telah
dilakukan tersebut, maka seseorang dapat menjadi lebih dewasa dalam bertindak. Berdasarkan
uraian tersebut, maka sudah jelas bahwa pengalaman termasuk ke dalam
sumber-sumber pendidikan.
4.
Lingkungan
Sumber-sumber
pendidikan juga bisa didapatkan pada lingkungan, conthnya pada lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan yang paling mendominasi
memberikan pengaruh terhadap seseorang adalah lingkungan keluarga. Seseorang
sejak kecil akan diajarkan oleh orang tuanya tentang ibadah, sopan-santun, dan
masih banyak lagi. Dari sinilah ia sudah mendapatkan sebuah sumber pendidikan.
Lingkungan
sekolah tentunya sudah jelas di dalamnya merupakan sumber pendidikan. Dari
sinilah peserta didik diajarkan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
kehidupan nyata dalam bermasyarakat. Sehingga seseorang dapat menempatkan diri
pada posisinya.
Begitupun
dengan lingkungan masyarakat, banyak sekali kejadian-kejadian, atau pengalaman
yang ada di masyarakat yang dapat mendewasakan diri seseorang dalam bersikap.
Sehingga lingkungan masyarakat juga termasuk ke dalam sumber pendidikan.
D.
Teori
Pendukung Pendidikan
Teori
yang mendukung pendidikan banyak sekali macamnya, serta banyak sekali pendangan
yang bersebelahan mengenai hal tersebut, salah satunya adalah keterkaitan
pendidikan dengan faktor pembawaan, keturunan, dan lingkungan. Terdapat tiga
teori yang berkenaan dengan hal tersebut, dikutip dari buku yang berjudul Psikologi Pendidikan yang ditulis oleh
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. yaitu sebagai berikut:
a.
Aliran
Nativisme
Aliran
ini berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh
faktor-faktor yang di bawa sejak lahir. Pembawaan yang telah terdapat pada
waktu dilahirkan itulah yang menentukan perkembangannnya. Menurut Nativisme,
pendidikan tidak mengubah sifat-sifat-sifat pembawaan. Dalam pendidikan, hal
ini disebut pesimis paedagogis.
b.
Aliran
Aliran Empirisme
Aliran
ini mempunyai pendapat yang berlawanan dengan Nativisme, Mereka berpendapat
bahwa dalam perkembangan anak menjadi menjadi manusai dewasa itu sama sekali
ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang
diterimanya sejak kecil. Manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah yang
baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau
pendidik-pendidiknya. Dalam pendidikan hal tersebut disebut optimism
paedagogis.
c.
Hukum
Konvergensi
Hukum
ini berasal dari ahli psikolog bangsa Jerman William Stern. Ia berpendapat
bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan perkembangan manusia.
[1] Wawan. 2010. Pengertian
Pendidikan. http://wawan-satu.blogspot.com/2010/11/pengertian-pendidikan.html.
9-8-2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar