Sabtu, 14 Juni 2014

Milik Siapakah Jannah Itu

Kita adalah satu.
Namun mengapa justru kita sendiri yang membeda-bedakannya menjadi banyak golongan?
golongan A, B, C, hingga Z.
Semua terkadang terkesan memperdebatkan suatu hal yang mestinya tidak dijadikan sebuah perpecahan.

Golongan A dengan bangganya menunjukkan bahwa ia yang paling benar, ia dengan percaya diri menunjukkan perbedaan cara pandangnya pada dunia.
Pun demikian dengan golongn B, C, hingga Z.
Semua merasa benar dengan cara pandang masing-masing seakan hanya golongan mereka masing-masing yang akan masuk jannah.

Apakah jannah itu memang hanya milik golongan A?
Apakah golongan lain tak pantas masuk ke jannah-Nya? B, C, hingga Z?
Atau orang lain yang tak membeda-bedakan golongan karena berparadigma jika kita adalah satu, maka kebenaran hanya ada pada satu sumber, apakah tak pantas untuk menggapai Jannah-Nya pula?

Jika kita menyadari bahwa kita tak tahu siapa yang benar-benar mendapat naungan-Nya, mengapa terkadang kita menyombongkan diri berpayung menyatakan diri merupaksn salah satu golongan tertentu seakan merasa paling benar?

Ini radikal, ini ekstrim, tapi memang nyata.
Cara pandang setiap orang pasti beda, namun sumber kebenaran yang hakiki hanya satu.
Maka dalam menggapai kebenaran yang hakiki tersebut, sanggupkah kita mencari kebenaran tanpa membeda-bedakan antar golongan?

Sanggupkah kita tidak terlalu menyombongkan diri merasa yang paling benar?
Sanggupkah kita bersama saling membahu, saling melengkapi & saling meluruskan tanpa saling menyakiti di tengah perbedaan paradigma yang ada?

Just post something.
VSE, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar