Minggu, 12 Juni 2022

Melahirkan Normal VS Melahirkan Caesar - Part 1

Membuat sebuah konten yang bermutu ternyata sesuatu, memang butuh tenaga, usaha, biaya yang lebih. Yang paling penting ialah originalitas idenya atau kekreatifan dari idenya. Kemudian selanjutnya ialah yang paling penting diantara semuanya adalah EKSEKUSI.

Sampai ditulis caploks semua tentang eksekusi, karena sebagus apapun idenya, tanpa eksekusi maka semuanya jadi omong kosong belaka. Inilah sifat yang gemes di diri sendiri, suka gagal eksekusi. Hehe.

Sudah banyak ide, ingin membuat konten, tapi mandeg hanya di angan-angan belaka. Terkadang maju eksekusi, tapi baru setengah jalan. Kemudian maju lagi ada peningkatan sampai finish, tapi tidak istiqomah alias tidak berkelanjutan berkesinambungan, akhirnya banyak materi konten yang gagal di posting, banyak bahan materi yang hanya jadi bahan saja, tidak dimasak tidak dihidangkan tidak dipublikasikan.

Baiklah, daripada berkepanjangan, langsung saja "MULAI AJA DULU!" yes, seperti platform market place. Ngomong-omong silahkan bisa mampir ke sini dulu: http://tokopedia.com/elfada Sambil ngiklan boleh lah..haha..

Oke, mulai aja dulu dari mana ya? Baiklah, mulai dari keadaan yang sedang dihadapi sekarang ini. Berhubung aku juga pasca melahirkan, kita ngobrol tentang melahirkan normal VS caesar.

Aku suka bertanya-tanya kenapa ya obrolan orang pasca melahirkan itu pasti ditanya "lahirannya normal apa caesar?" Entah emang kepo doang, serius nanya, atau emang cuma buat basa-basi. Hayo siapa yang kalo ketemu temen habis lahiran itu ditanyain pertanyaan yang sama? Atau giliran yang nanyainnya? Akupun begitu sebenernya. Hehe.

Tiba-tiba kebayang aja sih, di zaman kolonial dulu sewaktu operasi caesar belum terlalu dikenal, orang-orang ngobrol basa-basinya ngebahas apa ya? Ga akan keluar pertanyaan "lahiran normal apa caesar" bukan? Karena operasi caesar masih sangat asing saat itu. Hehe.

Membahas obrolan basa-basi yang bisa bikin mom shaming atau menyinggung perasaan menjadi ibu, atau bisa dibilang statement atau pertanyaan basa-basi yang bikin baper, terkadang harus ada situasi diri untuk memaklumi keadaan demikian. Maksudnya? Yes, sudah menjadi rahasia umum bahwa umumnya dari kita bertanya sesuatu hal untuk basa-basi justru pada sebagian orang menganggap hal tersebut merupakan hal yang sensitif. Misalkan, yang pengangguran ditanyain "kerja dimana?" yang masih jomblo ditanya "kapan nikah?" Udah nikah ditanya "udah punya anak belum?" Terus udah punya anak baru lahiran ditanya "lahiran normal apa caesar? pake ASI apa susu formula?" pake popok kain apa diapers? pake baby sitter apa sendiri? lahiran di bidan apa rumah sakit?".

Serangkaian contoh pertanyaan-pertanyaan tersebut memang sudah lumrah ditanyakan, maka yang personality-nya sensitif dan menganggap hal tersebut merupakan privacy, terkadang harus memaklumi bahwa pertanyaan tersebut memang sudah biasa. Sudah maklumi saja, sudah umumnya begitu, maka akan ada kelegaan hati. Jika terus-terusan ngotot mengusahakan mengendalikan ingin membentuk lingkungan yang sehat selalu, maka akan menjadi lelah sendiri. Pola berpikir terus berkembang, ada kalanya yang tadinya suka baperan, lama-lama cukup dengan kata "MEMAKLUMI" semuanya sudah selesai. Perasaan tidak terima diperlakukan semena-mena seperti mom shaming pastinya ada saja, namun dengan memaklumi kebiasaan lingkungan adalah kunci dari berdamai dengan semuanya.

Oh ya, termasuk pengalaman saat membuat konten MPASI yang awalnya niatan untuk diri sendiri saja syukur-syukur bisa bermanfaat untuk orang lain justru alih-alih malah dihujat dan malah bikin ngedrop mandeg bikin konten, sekarang cukup "memaklumi" saja. Bahwa sudah umumnya kehidupan ada yang suka dan tidak suka, ada yang memuji dan ada yang menghujat, ya sudah maklumkan sajalah semuanya, selesai. Meskipun memang terkadang saat dihujat ada perasaan ga terimanya, saat dipuji kadang ada jumawanya,hehe.. Tapi over all, "MAKLUMIN AJA!" Eits, jadi ada bahan jargon baru bisa dong ya selain "mulai aja dulu" jadi tambah "maklumin aja" haha..

By the way, kita sudah bolak-balik ngobrol macem-macem, dan yang jadi judul melahirkan normal VS caesarnya mana? Ya memang ini dulu yang dibahas, tentang kaitan emosinya dulu, sisi psikologisnya dulu. Hehe.. Next kita akan ngobrol tentang sisi yang lainnya mengenai lahiran normal VS caesar, karena berhubung my baby udah mulai gerak-gerak mau bangun dari tidurnya dan si kaka udah waktunya makan siang, next Insyaa Allah kita lanjut ya.. Jadi aku buat beberapa part aja, dan ini adalah part 1. Bye-bye..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar