LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI PHANEROGAMAE
PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA,
CONIFEROPSIDA, & GNETOPSIDA)
Oleh:
Nama : Vivi Sophie Elfada
NIM
: 14111610113
Kelompok : 1
Fakultas
/ Jurusan : Tarbiyah / Biologi
Kelas/Semester : Biologi B / Semester 4
Asprak : 1. Rini Sulastri
2.
Zaenal Mustopa
KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2013
ACARA
PRAKTIKUM 1
PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA,
CONIFEROPSIDA, & GNETOPSIDA)
A.
TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri
khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divivsi Pinophyta.
2. Membedakan ciri-ciri
tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta.
B.
LANDASAN TEORI
Pinophyta
merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai kekhasan bijinya yang tidak
tertutup. Berbeda dengan Magnoliopyta, tumbuhan yang termasuk ke dalam
Pinophyta bijinya tidak tumbuh di jaringan bakal buah. Pada saat terjadi
fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang
terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul.
Pada
Magnoliophyta, serbuk sari akan hinggap pada bagian kepala putik (sigma) dari
putik (pistilum) tempatnya berkecambah. Buluh serbuk akan menembus
jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovul.
Secara
khusus, Jones & Luchsinger (1987:278) mengungkapkan perbedaan pinophyta
dengan magnoliophyta dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Fertilisasi
tunggal
2.
Xilem
tidak mempunyai pembuluh trachea
3.
Floem
tidak mempunyai sel pengantar
4.
Gametofit
betina ada yang terdiri dari banyak sel atau nukleus
5.
Gametofit
betina mempunyai arkegonium, kecuali Gnetum
dan Welwitschia
6.
Sebagian
besar merupakan tumbuhan berkayu.
Pinophyta mempunyai 500 atau lebih spesies yang
terdiri dari 61 genus dan 9 atau 11 famili.
Divisi Pinophytadi daerah tropis
ada tiga kelas, yaitu Cucadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida. Sedangkan
Ginkopsida ditemukan di daerah subtropis. Cycadopsida diwakili oeh ordo
Cycadales, familinya Cycadaceae dan Zamiaceae. Coniferopsida dengan ordonya
Coniferales dengan beberapa famili yaitu Pinaceae, Araucariceae, dan
Cupresaceae. Gnetopsida diwakili oleh Gnetales, Effedraceae, dan Welwitsiaceae.
Tumbuhan yang masuk ke dalam
pinophyta mempunyai peran penting secara ekonomi, menarik secara biologi, dan
familier diantara semua tumbuhan. Kelompok tumbuhan pinophyta banyak yang
dimanfaatkan kayunya, sebagai tanaman hias, sebagai sumber makanan dan
pengobatan. Selain itu, tumbuhan-tumbuhan ini juga berperan dalam pengendalian
erosi, melindungi dari abrasi, hutan rekreasi, dan meruakan tumbuhan kayu pertama
dalam suksesi kedua. Para ahli biologi tertarik dengan ttumbuhan pinophyta
tersebut karena tumbuhan ini mempunyai keragaman bentuk dan struktur, pola
distribusinya dari dulu sampai sekarang, dan fosilnya relativ lengkap
terdokumentasikan.
C. ALAT
DAN BAHAN
·
Alat:
1.
Luv
2.
Silet
/ Cutter
3.
Alat
Tulis
·
Bahan:
1.
Family
Cycadaceae : Cycas rumphii (Pakis Haji)
2.
Famili
Pinaceae : Pinus merkusii (Pinus)
3.
Famiy
Gnetaceae : Gnetum gnemon (Melinjo)
D. PROSEDUR
KERJA
1.
Alat
dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
2.
Spesimen
tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi
penampang melinttangnya diperhatikan dan diamati.
3.
Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi,
pertulangan, bentuk dan tepi daunnya di amati.
4.
Reproduksinya
diamati dan dibandingkan, yaitu: letak dan bentuk strobilus ketiga tumbuhan
tersebut.
5.
Letak
dan bentuk makrosporofil dan mikrosporofil ketiga tumbuhan tersebut diamati dan
dibandingkan.
6.
Bagian-bagian
tumbuhan digambar, yaitu: percabangan tumbuhan, strobilus jantan dan betina,
makrosporofil dan mikrosporofil dan diberi nama bagian-bagian tumbuhan
tersebut.
E. HASIL
PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Berdasarkan teori, Divisi
Pinophyta memiliki biji yang terbuka. Biji tersebut merupakan alat kelamin
tumbuhan yang di dalamnya memiliki sel kelamin. Jika pada Magnoliophyta
tersimpan dalam bakal biji pada bunga, sedangkan pada Pinopyta berupa
strobilus. Spesimen yang diamati pada praktikum botani phanerogamae dari divisi
pinophyta yaitu Cycas rumphii (pakis
haji), Gnetum gnemon (melinjo), dan Pinus merkusii (pinus). Pada setiap
spesimen tersebut, bagian yang diamati yaitu meliputi ciri-ciri umum dari
batang, daun, strobilus, mikrosporofil, makrosporofil, hingga distribusi seks
dari setiap spesimen tersebut. Masing-masing spesimen yang telah diamati ternyata
memiliki kekhasan tersendiri.
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis :
Cycadopsida
Ordo :
Cycadales
Family :
Cycadaceae
Genus : Cycas
Species :
Cycas rumphii
Cycas
rumphii dilihat
berdasarkan batangnya pada saat melihat tanamannya langsung ketika mengambil
strobilus, terlihat memiliki habitus pohon dan terlihat berjenis monopodial
karena sumbu utama batang dari bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi
penampangnya terlihat bulat. Sedangkan bagian daun, strobilus, hingga
makrosporofil dan mikrosporofilnya diambil dan diamati lebih lanjut di
laboratorium.
Daun Cycas rumphii terlihat berjenis daun majemuk. Kemudian pada pertulangan
daunnya terlihat sejajar. Daun Cycas
umphii pada bagian tepinya terlihat rata dengan bentuknya yang memanjang
dan filotaksisnya roset.
Cycas
rumphii
yang diamati berjenis kelamin betina, karena berdasarkan teori pada gambar yang
ada di buku, memperlihatkan bahwa strobilus yang bentuk jungnya runcing dengan
sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada
ketiak lekukan tersebut merupakan jenis betina, atau perletakan tersebut
disebut juga aksilar. Makrosporofil pada Cycas
rumphii terdapat pada bulatan-bulatan hijau dibagian strobilus. Jumlah
makrosporofil yang di amati tersebut terdapat sebanyak tujuh buah. Sedangkan
strobilus jantan berdasarkan teori terdapat pada bagian terminal (ujung), namun
pada kelompok satu tidak mengamati strobilus jantan secara langsung karena
tidak adanya ketersediaan spesimen Cycas
rumphii jantan. Namun dapat diketahui secara teori, Cycas rumphii jantan terdapat di tengah tumbuhan tersebut dan bentuknya
seperti kerucut. Meskipun begitu, dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi
seks Cycas rumphii adalah dioecious
karena pada saat pengambilan strobilus pada satu tumbuhan hanya ditemukan
strobilus berjenis betina saja. Sedangkan pada jantan terdapat pada tumbuhan
yang lain, atau bisa dikatakan bahwa dalam satu tumbuhan hanya memiliki salah
satu jenis kelamin saja. Berikut ini gambar strobilus Cycas rumphii betina:
Spesimen
yang diamat setelah Cycas rumphii
ialah Gnetum gnemon atau biasa
dikenal dengan nama lokal Melinjo. Gnetum
gnemon tergolong ke dalam kelas gnetopsida, berikut ini merupakan
klasifikasinya:
Kingdom : Plantae
Divisio :
Pinophyta
Classis :
Gnetopsida
Ordo :
Gnetales
Family :
Gnetaceae
Genus :
Gnetum
Species :
Gnetum gnemon
Gnetum
gnemon memiliki
beberapa persamaan dengan Cycas rumphii,
yaitu diantaranya dalam aspek habitus, segi penampang batang, dan distribusi
seksnya. Kedua tumbuhan tersebut sama-sama berjenis pohon pada habitusnya, segi
penampangnya sama-sama berbentuk bulat dan distribusi seksnya sama-sama dioecious, yaitu dalam satu tumbuhan hanya
terdapat salah satu jenis kelamin saja. Pada satu pohon Gnetum gnemon hanya terdapat strobilus jantannya saja, sedangkan
strobilus betina terdapat pada tumbuhan yang berbeda. Strobilus Gnetum gnemon baik jantan maupun betina,
sama-sama terlihat terletak pada sisi ketiak (aksilar). Begitupun dengan
mikrosporofil pada jantan dan makrosporofil pada betina, keduanya terdapat di
dalam strobilus yang jumlahnya banyak.
Gnetum
gnemon dengan Cycas rumphii
selain memiliki persamaan, namun banyak sekali perbedaan yang dimiliki antara
kedua tumbuhan tersebut, baik dari segi filotaksis daun, pertulangan daun,
batang, hingga bentuk dari strobilus. Oleh karena itulah, perbedaan-perbedaan
tersebut menjadikan kedua tumbuhan ini tergolong dalam kelas yang berbeda.
Gnetum
gnemon
pada habitus batangnya terlihat berjebis pohon karena keras dan berkayu. Gnetum gnemon sumbu batangnya dari
pangkal hingga ujung tidak terlihat jelas, maka jenis batang yang seperti ini
disebut simpodial.
Filotaksis daun Gnetum gnemon terlihat berhadapan. Daun
ini terlihat tunggal dan pada pertulangan daunnya terlihat menyirip, seperti
sirip ikan. Tepi daun Gnetum gnemon
terlihat rata.
Bentuk strobilusn Gnetum gnemon
jantan dengan betina sangat berbeda. Pada betina, terlihat membulat besar dan
berbentuk lonjong. Strobilus betina inilah biasanya dimanfaatkan sebagai sumber
makanan dan dapat diolah sebagai makanan ringan berupa emping melinjo yang
biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan pada jantan, strobilusnya
berbentik bulatan kecil dan melingkari sumbu utama dari strobilus. Berbeda
dengan strobilus betina, pada strobilus jantan tidak bisa dimanfaatkan untuk
dibuat jenis makanan emping melinjo, namun dapat dimanfaatkan sebagai tambahan
pelengkap pada sayur asam. Berikut ini adalah bentuk strobilus jantan dari Gnetum gnemon:
Spesies pinophyta yang terakhir
di amati adalah Pinus merkusii atau
yang dikenal dengan nama lokal Pinus. Pinus
merkusii sekilas mirip seperti cemara, namaun jika dilihat lebih detail,
antara keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Maka, spesimen yang di
bawa dalam praktikum tidak boleh sampai salah mengambil jenis spesimennya. Pada
daun Pinus merkusii, satu daun
memiliki satu cabang, sehingga seperti terlihat terdapat dua jarum, karena
bentuk daunnya berbentuk jarum. Selain itu Pinus
merkusii permukaan daunnya halus dan tidak bersegmen. Sedangkan pada cemara,
daunnya memang sama seperti pinus yaitu berbentuk jarum namun pada cemara tidak
bercabang. Selain itu, pada daun cemara terlihat seperti terdapat segmen-segmen
pada daunnya.
Berdasarkan
teori, Pinus merkusii termasuk ke
dalam kelas yang berbeda dengan dua spesimen yang lainnya, yaitu kelas
coniferopsida. Berikut ini adalah klasifikasi Pinus merkusii:
Kingdom : Plantae
Divisio :
Pinophyta
Classis :
Coniferopsida
Ordo :
Pinales
Family :
Pinaceae
Genus :
Pinus
Species :
Pinus merkusii
Habitus batang Pinus merkusii terlihat sangat jelas
berjenis pohon, karena berbahan kayu yang keras. Bentuk atau segi penampang
batang Pinus merkusii terlihat bulat.
Pinus merkusii dari pangkal batang
hingga ujung terlihat jelas sumbu utamanya, sehingga digolongkon ke dalam jenis
monopodial.
Daun Pinus merkusii letaknya tersebar. Daun Pinus merkusii terlihat berjenis daun majemuk karena dalam satu
daun terlihat dua helaian atau bercabang. Tepi daunnya terlihat rata dengan
pertulangan pita.
Distribusi seks Pinus merkusii yaitu monoceous, karena
dalam satu tumbuhan terdapat strobilus jantan dan betina. Pada strobilus jantan
terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada
ujung (terminal) juga. Mikrosporofil ini terdapat di dalam strobilus dan
jumlahnya banyak. Bentuk strobilus jantan berbentuk memanjang. Sedangkan
strobilus betina terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil yang
terletak di ketiak daun pula (aksilar). Jumlah makrosporofil ini berjumlah
banyak. Bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapan lekukan-lekukan.
Berikut ini gambar strobilus Pinus
merkusii:
G. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
dijabarkan dan sejalan dengan teori yang ada, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut ini:
1.
Ciri-ciri
divisi pinophyta berdasarkan teori ialah berbiji terbuka. Setelah dilakukan
pengamatan pada praktikum dengan menggunakan tiga spesimen yang tergolong
divisi pinophyta, ternyata memang terlihat semua bijinya terbuka.
2.
Kelas-kelas
yang terdapat pada pinophita memiliki kekhasan tersendiri dan menjadi faktor
pembeda antar masing-masing kelas. Kelas Cycadopsida memiliki daun majemuk yang
memanjang dengan distribusi seks dioecious. Sedangkan Kelas Gnetopsida memiliki
daun tunggal yang pertulangan daunnya menyirip dan distribusi seksnya dioecious. Pada kelas Coniferopsida, daunnya
majemuk dengan bentuk jarum dan distribusi seksnya monoceous.
H. Pertanyaan
1.
Tuliskan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta?
2. Jelaskan perbedaan
strobilus jantan dengan strobilus betina pada Cycas rumphii?
3. Jelaskan perbedaan
strobilus jantan strobilus betina pada Pinus
merkusii ?
4. Jelaskan perbedaan
strobilus jantan strobilus betina pada Gnetum gnemon?
5. Jelaskan perbedaan
spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida, dan
Gnetopsida?
6. Bagaimana proses
pergiliran keturunan yang terjadi pada Cycas
rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum gnemon? Jelaskan dengan gambar?
Jawab:
1.
Ciri
khusus tumbuhan yangtermasuk Pinophyta ialah memiliki biji yang terbuka berupa
strobilus.
2.
Strobilus
jantan Cycas rumphii terdapat di
tengah dan berbentuk mengerucut. Sedangkan pada betina berlekuk-lekuk pada
sisinya seperti keris dengan bulatan hijau besar pada ketiak sisi tersebut.
3.
Strobilus
Pinus merkusii jantan memanjang dan
ramping. Sedangkan betina lebih besar agak membulat, oval, dan memiliki
lekukan-lekukan.
4.
Strobilus
Gnetum gnemon jantan yaitu memiliki
bulatan kecil dan mengelilingi subu strobilus. Sedangkan pada betina lebih besar
dan berbentuk lonjong.
5.
Perbedaannya
yaitu pada Cycadopsida memiliki daun majemuk, batangnya berjenis Monopodial dan
distribusi seksnya dioecious. Sedangkan pada Coniferopsida, memiliki daun
majemuk berbentuk jarum dengan batangnya berjenis monopodial dan distribusi
seksnya monoceous. Kemudian pada Gnetopsida, daunnya tunggal bertulang daun
menyirip, termsauk kedalam simpodial dan distribusi seksnya dioecious.
Pergiliran
keturunan antara ketiga tumbuahn tersebut jelas. Terdiri dari dua fase, yaitu
sporofit dan gametofit. Pada tumbuhan yang menghasilkan strobilus, tumbuhan
tersebut berarti sedang dalam fase sporofit. Sedangkan ketika tidak ditemukan
strobilus, maka fase yang sedang terjadi ialah fase gametofit. Pada saat
terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada
ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul. Berikut ini adal
gambar pergiliran keturunannya:
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi.
Jakarta: Erlangga.
Mulyani,
Asep. 2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN Syekh
Nurjati.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi
tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=432 (Diakses pada tanggal 29
Maret 2013 pukul 20.00 WIB)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1004 (Diakses pada tanggal 29
Maret 2013 pukul 20.05 WIB)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=633 (Diakses pada tanggal 29
Maret 2013 pukul 20.15 WIB)
terimakasih ya informasinya.. sangat membantu
BalasHapusSama-sama, semoga bermanfaat, semoga kita bisa saling berbagi ilmu.
Hapus