Kamis, 11 Juni 2015

Filosofi Sepenuh Hati



Filosofi Sepenuh Hati

Segala kegiatan yang dilakukan dengan sepenuh hati pastilah akan membuahkan hasil yang maksimal pula. Seseorang yang melakukan suatu pekerjaan dengan setengah hati saja terkadang membuahkan hasil yang luar biasa, apalagi seseorang yang melakukan suatu pekerjaan dengan sepenuh hati, pasti lebih luar biasa lagi. Meski si pekerja sepenuh hati terkadang mengalami suatu kegagalan, namun kegagalan yang dialaminya merupakan sebuah batu loncatan yang harus dilalui terlebih dahulu agar dapat melampaui kesuksesan. Hal ini dapat dianalogikan seperti sebuah bola bekel yang dimainkan oleh seorang anak.

Ketika seorang anak memainkan sebuah bola bekel, bola tersebut akan memantul ke atas apabila dijatuhkan terlebih dahulu. Ketika seorang anak menjatuhkan bola bekel tersebut dengan gaya yang sangat besar, maka bola tersebut akan memantul ke atas semakin tinggi pula setara dengan gaya yang diberikan oleh anak tersebut saat menjatuhkan bola ke bawah. Peristiwa ini sesuai dengan teori Hukum III Newton mengenai aksi-reaksi. Rumus dari hukum ini ialah Faksi = Freaksi  rumus yang dilambangkan dengan Faksi berarti gaya aksi sedangkan Freaksi  merupakan gaya reaksi. Asal singkatan F tersebut yaitu berasal dari bahasa inggris yaitu Force yang memiliki arti Gaya.  Faksi yang dilakukan yaitu ketika seorang anak menjatuhkan bola bekel ke bawah, sedangkan Freaksi ketika bola bekel memantul ke atas.

Analogi bola bekel dengan si pekerja sepenuh hati ialah, besar tidaknya tekad seseorang atau sepenuh hati atau tidaknya seseorang dalam pekerjaannya bisa diibaratkan sebagai gaya. Ketika seseorang benar-benar bekerja sepenuh hati, sekalipun ia jatuh mengalami kegagalan seperti bola bekel yang jatuh ke bawah, namun setelahnya pasti akan membuahkan hasil kesuksesan yang setara sesuai dengan tekad yang sepenuh hati seperti bola bekel yang memantul ke atas sesuai dengan gaya yang diberikan ketika dijatuhkan. Hal ini juga telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an dengan sangat jelas dalam Q.S Al-Insyirah ayat 5 – 7 yaitu sebagai berikut:




Ketika seseorang mengalami suatu kegagalan atau kesulitan dalam pekerjaan atau urusannya, pasti terdapat jalan menuju kesuksesan dan terdapat kemudahan pula di dalamnya. Kemudian setelah pekerjaan tersebut telah selesai, maka pekerjaan lain yang ada di depan harus dikerjakan pula dengan sepenuh hati atau dengan sungguh-sungguh pula. Artinya, setiap pekerjaan yang dilakukan memang sudah seharusnya dilakukan dengan sepenuh hati agar dapat mencapai kesuksesan sesuai dengan kesungguhan hati. Itulah sepenggal kalimat mengenai filosofi sepenuh hati. Sampai dengan hari ini, segala yang kau kerjakan apakah sudah sepenuh hati ataukah belum?

 Indramayu, 11 Juni 2015
Vivi Sophie Elfada
‪#‎NulisRandom2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar