Teruntuk
yang Telah Sadar
Umur seseorang akan
selalu bertambah setiap waktu sesuai pertambahan waktu. Seseorang yang tadinya
masih dikatakan “imut-imut” dengan bertambahnya umur akan berubah semakin
menua. Seseorang yang tadinya terlihat cantik atau ganteng, akan menua dan
timbul kerutan-kerutan di wajahnya. Namun bertambahnya umur seseorang tidak
serta-merta bertambah pula sifat dewasa yang dimilkinya. Bertambahnya usia
dengan bertambahnya sifat dewasa tentu merupakan dua hal yang berbeda. Perlu adanya
usaha yang sungguh-sungguh untuk mendewasakan diri. Perlu adanya niat yang
sangat besar untuk berubah menjadi lebih dewasa. Berubah itu memang sulit, namun lebih
sulit lagi hidup di kehidupan kelak karena tanpa adanya perubahan.
Segala sesuatu dimulai
dari “kesadaran”, sadari bahwa diri
bukanlah anak kecil seperti hari kemarin yang biasa ditimang-timang dan
digendong, tentu harus memiliki sikap yang lebih mumpuni dibanding hari kemarin
itu. Setelah adanya kesadaran usia, maka selanjutnya adalah “niat”. Semakin bertambahnya umur,
semakin besar pula tanggung jawab yang dipikul. Mungkin ketika hari kemarin
bagi yang masih suka merengek minta ini itu, karena telah memiliki kesadaran bahwa diri bukanlah manusia
yang seperti kemarin lagi, maka akan timbul perasaan malu untuk selalu meminta. Tentu setelah diri
merasa sadar, maka akan timbul perasaan ingin selalu memberi. Sehingga niatkan
pada diri untuk dapat selalu memberi kepada siapapun. Selalu memberi bukan berarti memberi
hal dalam bentuk materi saja, memberi suatu pemikiran jalan keluar juga
termasuk memberi. Sadari bahwa
semakin bertambahnya usia, semakin kompleks pula permasalahan yang dihadapi,
dari sini seseorang dapat memberikan
saran atau solusi terhadap sesama yang membutuhkan.
Kesadaran telah tumbuh,
niat sudah kuat, kemudian sudah saatnya bertindak
dengan hal nyata. Membuat perubahan dari seorang yang sangat
kekanak-kanakan menjadi dewasa memang sangat sulit. Jika sudah merasa sadar dan
telah memiliki niat untuk memiliki sifat lebih dewasa, maka hal tersebut tidak
perlu diumumkan kepada banyak orang bahwa “saya sudah bertambah dewasa”, namun
cukuplah diri yang merasa apakah telah bertambah dewasa ataukah belum. Oleh karena
itu, perbedaan yang sangat jelas antara yang benar-benar berubah lebih dewasa
dengan yang tidak, ialah tindakan nyata
yang dilakukan oleh seseorang. Tindakan nyata bisa mulai dari menambah referensi
pengetahuan tentang orang dewasa dalam kehidupan nyata. Menambah referensi
pengetahuan tidak hanya dengan cara membaca buku atau artikel, namun mampu
membaca kehidupan juga termasuk dapat menambah referensi pengetahuan, atau
sering bercakap tentang perjalanan kehidupan orang-orang sekitar, pasti ada
sisi luar biasa di dalamnya yang bisa diambil pelajaran dan merupakan referensi
pengetahuan juga.
Setelah menambah
referensi pengetahuan tentang bagaimana kehidupan orang-orang yang terlebih
dahulu dewasa daripada diri, tindakan nyata selanjutnya ialah
bertindak sesuai dengan niatan awal. Jika niatan awal tujuan berubah karena
malu selalu meminta, kini ingin menjadi seseorang yang selalu memberi, maka buktikanlah dengan tindakan nyata. Setelah mampu bertindak dengan hal yang nyata, yang
terakhir ialah biasakan. Berubah
itu memang sulit, namun hal yang lebih sulit lagi ialah “membiasakan” diri
dalam perubahan, ini adalah tantangan. Jika diri telah merasa banyak
berubah menjadi lebih dewasa, maka teruslah membiasakan diri dalam perubahan itu. Seseorang tentunya tidak
ingin mengalami kemunduran. Meskipun semangat terkadang terasa naik-turun,
namun ketika seseorang telah terbiasa
dalam perubahan kehidupan yang lebih baik, ia tetap akan menjadi bentukan
dirinya yang sekarang. Jadi, jawablah pada diri, sudah sampai manakah tingkat
kedewasaan diri yang dicapai hingga saat ini?
Cirebon, 6 Juni
2015
Vivi Sophie
Elfada
#NulisRandom2015
Hebatt teh ..luarbiaysa pencerahannya :)
BalasHapusSama-sama. Semoga bermanfaat, semoga kita bisa saling berbagi ilmu.
Hapus