BUNYI
Assalamu’alaikum...
Murid-murid, berjumpa lagi dengan cikgu kali ini dalam episode baru, yaitu
episode bunyi. Sebenarnya apakah bunyi itu? Episode lalu kita telah membahas
getaran dan gelombang. Ketika senar gitar digetarkan, maka akan terdengar
bunyi. Maka bunyi termasuk ke dalam getaran. Bunyi juga tergolong ke dalam
gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium atau perantara dalam
perambatannya.
Jika
bunyi memerlukan perantara dalam perambatannya, maka apakah adah syarat agar bunyi dapat terdengar oleh
telinga? Ya, tentu saja ada syaratnya. Penasaran apa saja? Yuk perhatikan
cikgu! Ada yang pernah mencoba memetik senar gitar? Ketika senar gitar digetarkan,
apakah ada bunyi yang terdengar? Berarti, syarat pertama ialah benda yang bergetar dapat menghasilkan
bunyi, atau benda tersebut disebut juga sumber bunyi.
Sampai
di sini apakah sudah paham murid-murid? Kita lanjut ya, kemudian apa lagi syaratnya?
Ketika temanmu sedang memainkan gitar di dalam kelas, kemudian kamu berada di
depan gerbang kelas, apakah bunyi gitar dapat terdengar di telingamu? Bandingkan
jika kamu berada di sebelah temanmu yang sedang memainkan gitar, tentu bunyi
gitar akan jelas terdengar, bukan? Maka syarat yang kedua ialah adanya orang yang mendengar bunyi atau penerima yang berada di dekat sumber bunyi.
Kemudian
syarat ketiga agar bunyi dapat terdengar di telinga ialah adanya perantara yang mampu merambatkan bunyi. Maksud perantara untuk
merambatkan bunyi itu apa? Maksudnya, jika tidak ada perantara untuk
merambatkan bunyi, maka bunyi tidak akan terdengar di telinga. Contoh perantara
atau medium rambat bunyi ialah udara. Jika
kamu berada tempat hampa udara, maka tidak akan ada bunyi yang dapat terdengar
sampai telingamu.
Apakah
syarat bunyi dapat terdengar di telinga hanya tiga hal yang ada di atas? Tentu masih
ada lagi. Apakah setiap bunyi dapat terdengar oleh telingamu? Lalu bagaimana
jika ada bunyi yang sangat kecil, apakah masih bisa terdengar di telingamu? Tentu
tidak semua bunyi dapat didengar oleh telinga manusia. Bunyi yang dapat
terdengar di telinga manusia disebut Audiosonik.
Bunyi audiosonik berkisar antara 20 Hz – 20.000 Hz, maka jika bunyi yang
kurang dari kisaran tersebut atau lebih dari kisaran tersebut tidak dapat
terdengar oleh teling manusia. Apabila bunyi yang dihasilkan kurang dari 20 Hz disebut Infrasonik.
Sedangkan bunyi yang lebih dari 20.000 Hz
disebut Ultrasonik.
Sampai
di sini, apakah sudah semakin paham dengan yang disebut bunyi? Semoga semakin paham ya. Sekarang cikgu ingin bertanya,
adakah murid-murid yang pernah pergi ke pegunungan di sekitar tebing? Pernahkah
berteriak di tempat tersebut? Bagaimanakah bunyi yang terdengar? Lalu pernahkah
kamu berada di dalam ruang kosong sambil berteriak? Bagaimana bunyi teriakanmu
yang terdengar? Ketika kamu berada di pegunungan sekitar tebing kemudian
berteriak, maka suara tiruanmu akan terdengar kembali setelah suara aslimu
hilang. Suara atau bunyi yang terdengar
setelah bunyi aslinya disebut gema. Gema
dapat terjadi karena bidang pantul yang dapat memantulkan bunyi berada cukup
jauh dari sumber bunyi.
Jika
kamu berteriak di dalam ruang kosong, maka akan ada suara tiruanmu yang
terdengar sebelum suara aslimu berhenti. Peristiwa
ini disebut gaung, yaitu bunyi yang terdengar sebelum bunyi asli hilang. Maka,
gaung terdengar kurang jelas terdengar karena saling bersahutan dengan bunyi
aslinya. Gaung terjadi karena bidang
pantul yang memantulkan bunyi berada di dekat sumber bunyi. Maka bunyi gaung dapat dikatakan pula lebih
cepat terjadi dibandingkan bunyi gema.
Murid-murid,
sekarang kita telah mengetahui bahwa bunyi dapat dipantulkan. Peristiwa pemantulan
bunyi ini oleh para ilmuwan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Apa sajakah
manfaatnya? Yuk kita simak! 1) Pemantulan
bunyi dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi benda-benda di dalam laut; 2) melihat
detak jantung dengan adanya alat electrodiagram; 3) membantu proses USG
(ultrasonografi).
Apakah
manfaat dari pemantulan bunyi hanya ada tiga? Tentu tidak, masih banyak lagi
manfaat yang lainnya, salah satunya ialah pemantulan
bunyi dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman air laut. Hal ini dapat
terjadi ketika sebuah kapal yang dilengkapi alat khusus sehingga memancarkan
ultrasonik dari dalam kapal ke dasar laut. Maka dasar laut akan memantulkan gelombang
ultrasonik tersebut yang akhirnya diterima kembali oleh alat penerima dalam
kapal. Akibat adanya pemanfaatan bunyi pantul ini, maka kedalman laut dapat
diukur dengan rumus:
Murid-murid, sekarang kita coba kerjakan
contoh soal tentang kedalaman laut yuk! Perhatikan soal dibawah ini ya, jangan
lupa siapkan alat tulismu untuk menulis soalnya dan menjawabnya.
Kedalaman laut diukur
oleh sebuah kapal dengan alat khusus. Bunyi ditembakkan ke dasar perairan, lalu
4 detik kemudian bunyi pantul tiba kembali di kapal. Apabila cepat rambat bunyi
di dalam kapal adalah 2000 m/s, tentukanlah kedalaman laut!
Diketahui : t = 4 s
v = 2000 m/s
Ditanyakan : l = ?
Jawab :
Murid-murid,
sekarang sudah lebih paham khan tentang materi bunyi? Semoga penjelasan dari
cikgu bermanfaat ya. Ikuti terus blog ini, sampai jumpa di episode selanjutnya,
InsyaAllah...
#UntukMuridku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar