Sabtu, 28 Mei 2016

BUNYI



BUNYI

Assalamu’alaikum... Murid-murid, berjumpa lagi dengan cikgu kali ini dalam episode baru, yaitu episode bunyi. Sebenarnya apakah bunyi itu? Episode lalu kita telah membahas getaran dan gelombang. Ketika senar gitar digetarkan, maka akan terdengar bunyi. Maka bunyi termasuk ke dalam getaran. Bunyi juga tergolong ke dalam gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium atau perantara dalam perambatannya.
Jika bunyi memerlukan perantara dalam perambatannya, maka apakah adah syarat agar bunyi dapat terdengar oleh telinga? Ya, tentu saja ada syaratnya. Penasaran apa saja? Yuk perhatikan cikgu! Ada yang pernah mencoba memetik senar gitar? Ketika senar gitar digetarkan, apakah ada bunyi yang terdengar? Berarti, syarat pertama ialah benda yang bergetar dapat menghasilkan bunyi, atau benda tersebut disebut juga sumber bunyi.
Sampai di sini apakah sudah paham murid-murid? Kita lanjut ya, kemudian apa lagi syaratnya? Ketika temanmu sedang memainkan gitar di dalam kelas, kemudian kamu berada di depan gerbang kelas, apakah bunyi gitar dapat terdengar di telingamu? Bandingkan jika kamu berada di sebelah temanmu yang sedang memainkan gitar, tentu bunyi gitar akan jelas terdengar, bukan? Maka syarat yang kedua ialah adanya orang yang mendengar bunyi atau  penerima yang berada di dekat sumber bunyi.
Kemudian syarat ketiga agar bunyi dapat terdengar di telinga ialah adanya perantara yang mampu merambatkan bunyi. Maksud perantara untuk merambatkan bunyi itu apa? Maksudnya, jika tidak ada perantara untuk merambatkan bunyi, maka bunyi tidak akan terdengar di telinga. Contoh perantara atau medium rambat bunyi ialah udara. Jika kamu berada tempat hampa udara, maka tidak akan ada bunyi yang dapat terdengar sampai telingamu.
Apakah syarat bunyi dapat terdengar di telinga hanya tiga hal yang ada di atas? Tentu masih ada lagi. Apakah setiap bunyi dapat terdengar oleh telingamu? Lalu bagaimana jika ada bunyi yang sangat kecil, apakah masih bisa terdengar di telingamu? Tentu tidak semua bunyi dapat didengar oleh telinga manusia. Bunyi yang dapat terdengar di telinga manusia disebut Audiosonik. Bunyi audiosonik berkisar antara 20 Hz – 20.000 Hz, maka jika bunyi yang kurang dari kisaran tersebut atau lebih dari kisaran tersebut tidak dapat terdengar oleh teling manusia. Apabila bunyi yang dihasilkan kurang dari 20 Hz  disebut Infrasonik. Sedangkan bunyi yang lebih dari 20.000 Hz disebut Ultrasonik.
Sampai di sini, apakah sudah semakin paham dengan yang disebut bunyi? Semoga semakin paham ya. Sekarang cikgu ingin bertanya, adakah murid-murid yang pernah pergi ke pegunungan di sekitar tebing? Pernahkah berteriak di tempat tersebut? Bagaimanakah bunyi yang terdengar? Lalu pernahkah kamu berada di dalam ruang kosong sambil berteriak? Bagaimana bunyi teriakanmu yang terdengar? Ketika kamu berada di pegunungan sekitar tebing kemudian berteriak, maka suara tiruanmu akan terdengar kembali setelah suara aslimu hilang. Suara atau bunyi yang terdengar setelah bunyi aslinya disebut gema. Gema dapat terjadi karena bidang pantul yang dapat memantulkan bunyi berada cukup jauh dari sumber bunyi.
Jika kamu berteriak di dalam ruang kosong, maka akan ada suara tiruanmu yang terdengar sebelum suara aslimu berhenti. Peristiwa ini disebut gaung, yaitu bunyi yang terdengar sebelum bunyi asli hilang. Maka, gaung terdengar kurang jelas terdengar karena saling bersahutan dengan bunyi aslinya. Gaung terjadi karena bidang pantul yang memantulkan bunyi berada di dekat sumber bunyi. Maka bunyi gaung dapat dikatakan pula lebih cepat terjadi dibandingkan bunyi gema.
Murid-murid, sekarang kita telah mengetahui bahwa bunyi dapat dipantulkan. Peristiwa pemantulan bunyi ini oleh para ilmuwan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Apa sajakah manfaatnya? Yuk kita simak! 1) Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi benda-benda di dalam laut; 2) melihat detak jantung dengan adanya alat electrodiagram; 3) membantu proses USG (ultrasonografi).
Apakah manfaat dari pemantulan bunyi hanya ada tiga? Tentu tidak, masih banyak lagi manfaat yang lainnya, salah satunya ialah pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman air laut. Hal ini dapat terjadi ketika sebuah kapal yang dilengkapi alat khusus sehingga memancarkan ultrasonik dari dalam kapal ke dasar laut. Maka dasar laut akan memantulkan gelombang ultrasonik tersebut yang akhirnya diterima kembali oleh alat penerima dalam kapal. Akibat adanya pemanfaatan bunyi pantul ini, maka kedalman laut dapat diukur dengan rumus:


 Murid-murid, sekarang kita coba kerjakan contoh soal tentang kedalaman laut yuk! Perhatikan soal dibawah ini ya, jangan lupa siapkan alat tulismu untuk menulis soalnya dan menjawabnya.
Kedalaman laut diukur oleh sebuah kapal dengan alat khusus. Bunyi ditembakkan ke dasar perairan, lalu 4 detik kemudian bunyi pantul tiba kembali di kapal. Apabila cepat rambat bunyi di dalam kapal adalah 2000 m/s, tentukanlah kedalaman laut!
Diketahui     : t = 4 s
v = 2000 m/s
Ditanyakan : l = ?
Jawab          :

                Murid-murid, sekarang sudah lebih paham khan tentang materi bunyi? Semoga penjelasan dari cikgu bermanfaat ya. Ikuti terus blog ini, sampai jumpa di episode selanjutnya, InsyaAllah...

#UntukMuridku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar