Sabtu, 29 Oktober 2016

Become a Wife

Menjadi guru IPA sebuah sekolah Negeri sekaligus merangkap menjadi Laboran, dan menyabang menjadi guru sebuah yayasan sekaligus menjadi Kepala Laboratorium IPA, semua posisi tersebut telah dilepas. Cukup banyak pihak luar yang menyayangkan mengapa harus resign dari semua posisi tersebut dan meninggalkan semua kesempatan. Pihak luar boleh berkomentar apa saja, namun yang menjalani lebih tahu.
Domisili saya dengan suami sangatlah berjauhan, sedangkan saya ingin ikut dengan suami. Maka keputusan itulah yang harus di tempuh.

Ikut dengan suami bukanlah hanya sekedar ikut-ikutan. Tentunya ada visi dan misi di dalamnya. Saya bercita-cita ingin menjadi seorang istri yang taat kepada suami sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Jika banyak hal yang harus dipelajari, maka saya akan belajar dan berusaha untuk menjadi pembelajar cepat sebagai seorang istri yang taat pada suami. Keutamaan istri taat kepada suami tercantum pada beberapa hadits berikut:

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ“

Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits inihasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits inihasan).

Hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihiwa sallambersabda

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ“

Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَأَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَوَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَه

ُPernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Selain keutamaan ketaatan istri kepada suaminya seperti kutipan hadits di atas, beberapa pihak luar yang menyayangkan keputusan yang saya buat karena masalah finansial, sedikitpun saya tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Allah Maha Kuasa dan rizqi dari Allah itu sangatlah luas. Jika tidak di tempat yang satu, maka akan ada rizqi yang lebih berkah dan luas lagi ditempat lainnya. Sebagaimana Allah menjanjikan kemampuan kepada orang yang menikah yang artinya:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(Qs. an-Nur [24]: 32)

Karena setiap langkah memiliki dasar, dan dasar langkah tersebut dikembalikan lagi untuk tujuan manggapai Ridha Allah, maka tidak ada satupun keraguan dalam memutuskan untuk melangkah sekalipun keputusan tersebut adalah keputusan yang besar.

Source:
https://muslim.or.id/23592-istri-yang-taat-suami-dijamin-surga.html?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5904855964

Tidak ada komentar:

Posting Komentar